Kapten Timnas Indonesia Menjadi Rebutan Dua Klub Besar
Tim nasional Indonesia mengawali perjuangan merengkuh trofi juara Piala AFF 2014, kala bersua Vietnam, pada partai perdana Grup A, di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Sabtu (22/11) malam.
Pertandingan ini menjadi pertemuan ketujuh kedua tim sejak turnamen se-Asia Tenggara digulirkan pada 1996.
Pertandingan Bola Hari Ini - Seperti data yang diperoleh tim Super Skor, dalam enam pertemuan
sebelumnya, Indonesia lebih unggul dengan catatan dua kemenangan.
Sedangkan Vietnam hanya sekali menang, sisanya berakhir imbang. Secara
keseluruhan, dua negara ini sudah 17 kali bertemu, dua di antaranya di
Kualifikasi Piala Dunia. Indonesia meraih tujuh kemenangan, sementara
Vietnam merasakan empat kemenangan saja.
Meski berstatus tim tamu, Indonesia bersiap untuk membuat kejutan.
Optimisme tinggi kubu tim tamu terlihat dari sesi latihan terakhir,
kemarin.
Firman Utina dkk sangat bersemangat untuk menerima instruksi Pelatih
Alfred Riedl. Bahkan Boaz Salossa dan Manahati Lestusen, yang sedang
dibekap cedera, juga memaksakan diri untuk ikut serta dalam latihan
sehari menjelang partai pembukaan.
Semangat mereka sangat luar biasa, dan saya pikir kami hanya butuh
tambahan doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar bisa melewati laga
perdana dengan hasil memuaskan,” kata gelandang sekaligus kapten timnas
Indonesia, Firman Utina.
Menuai tiga angka penuh memang menjadi modal Indonesia, sebelum
bersua dua lawan berikutnya, Laos dan Filipina. Tak ingin tampil
mengecewakan, personel Tim Garuda mengaku sudah mempersiapkan diri.
Bomber Sergio Van Dijk menjadi satu di antara penggawa timnas yang
sudah tak sabar ingin merumput kontra Vietnam. Penyerang asal klub
Sophanburi Thailand ini mengungkapkan, kalau dirinya sudah tahu titik
kelemahan tuan rumah.
Hal itu akan memudahkan pemain naturalisasi asal Belanda ini untuk merobek jala lawan.
"Saya tidak janji seratus persen, tapi dengan data-data yang saya
tahu, bukan mustahil janjiku akan terealisasi. Kami sudah mempelajari
kelemahan Vietnam. Saya mengetahuinya tetapi tentu tidak akan
memberitahunya. Vietnam masih memiliki beberapa kelemahan mendasar, dan
saya pikir saya bisa memanfaatkan itu,” jelas Van Dijk.
Mantan penyerang Persib Bandung ini tak minder dengan fakta kekuatan
Vietnam saat ini lebih baik dibanding Indonesia, terutama jika melihat
struktur peringkat timnas di versi FIFA.
Berdasarkan peringkat FIFA, Vietnam berada di posisi lebih baik. Per
23 Oktober 2014, Vietnam berada di peringkat ke-136, sedangkan Indonesia
berada di peringkat ke-157. Vietnam merupakan tim terbaik kedua di Asia
Tenggara setelah Filipina (129).
"Saya pikir kans Indonesia tetap besar. Apalagi sederet pemain muda
yang dibawa pelatih Alfred punya kualitas tinggi. Saya hanya ingin
berkonsentrasi ketika mendapat kesempatan menjadi starter,” tegas Van
Dijk.
Ucapan tukang gedor berusia 32 tahun tersebut memiliki fakta
pendukung. Setidaknya, beberapa kali ia menyebut Evan Dimas, Manahati
Lestusen, Rizko Pora dan Ramdhani Lestaluhu, sebagai kandidat yang bisa
merepotkan lawan di Piala AFF 2014.
Kombinasi pemain senior-junior tetap membutuhkan kerja keras di lapangan kala bersua Vietnam.
Pelatih Alfred Riedl menegaskan, timnya tak boleh lengah sejak menit
pertama. Ia mengakui, pengalaman dirinya saat menukangi timnas Vietnam
dan berkarier di negeri yang kini dipimpin Presiden Truong Tan Sang
tersebut, sudah tidak berlaku.
Semuanya sudah berbeda, dan Vietnam tumbuh menjadi kekuatan besar. Kami harus bekerja keras sejak menit awal,” tukasnya.
Pada sesi latihan kemarin, Riedl dan tim pelatih memberikan fokus
pada lini pertahanan. Bisa dimaklumi, karena area belakang timnas
terbilang lemah. Sementara tuan rumah Vietnam, memiliki tiga penyerang
berkategori papan atas, yakni Nguyen Anh Duc, Nguyen Van Quyet dan
penyerang muda berusia 22 tahun, Mac Hong Quan.
Nama terakhir malah diprediksi menjadi predator masa depan tim
berjuluk Tuyen tersebut. Tidak akan mudah. Itu janji yang telontar dari
Pelatih Vietnam,Toshiya Miura. Baginya, timnas Indonesia memiliki level
yang setara dengan Vietnam.
"Tim tamu akan merasakan tekanan yang luar biasa, dan saya harap anak
asuhku bisa memanfaatkan itu dengan baik. Indonesia punya kelemahan di
lini belakang, kami harus memanfaatkan itu,” kata Miura, di
thanhniennews.com, kemarin.
Melihat ancaman dari kubu host, skuat Merah Putih wajib waspada sejak
awal. Jika tidak, ambisi untuk menghentikan catatan buruk di Piala AFF,
bisa hangus. Piala AFF seperti enggan dimiliki Indonesia.
Lolos ke final 2000, 20002, 2008 dan 2010, Indonesia selalu kandas.
Tiga raksasa Asia Tenggara, Thailand, Malaysia dan Singapura selalu
menjadi momok.
Posting Komentar